Monday, January 23, 2017

SEMANGAT DAN CITA-CITA ~




By  Linda
Dalam hidup, kita perlu semangat, kita perlu cita-cita atau impian teman.., agar hidup kita punya arah dan tujuan yang pasti untuk kita raih dan wujudkan. Sebuah cita-cita yang mulia haruslah juga berangkat dari niat yang tulus dan mulia. Seperti itulah seharusnya dasar dari sebuah impian. 

Impian untuk menjadi sukses, kaya dan terhormat bukanlah sebuah perjalanan yang mudah untuk diraih. Terkadang kita dihadapkan pada berbagai macam pilihan, kendala dan masalah yang tidaklah ringan untuk dipikirkan dan dipikul.

Tanpa semangat yang ikhlas, tekad yang kuat dan gigih, serta cita-cita yang besar maka sungguh mustahil kita akan mampu menggapai dan mewujudkannya. 

Orang-orang yang sukses bukanlah orang-orang yang berangkat dari sebuah perjalanan hidup yang mudah dan manis. Namun rata-rata mereka adalah orang-orang yang tangguh yang memiliki tekad kuat nan membaja, yang telah terasah oleh berat, getir dan pedihnya kehidupan ini.

Jatuh,.. bangun. Jatuh lagi, bangkit lagi., sekuat tenaga hingga akhirnya ia mampu berdiri tegak menjawab semua rintangan dan tantangan tersebut dengan hati yang teguh nan ikhlas. Sandarannya bukan lagi tentang kemampuan materi dan kekuatan pikiran, namun lebih dari semua itu teman.., sandarannya adalah keyakinan yang kuat tentang sebuah keikhlasan luar biasa yang mampu, membuat ia melangkah.. tanpa rasa takut, karena semua ketakutan itu telah ia kalahkan dalam dirinya.

Hati yang hidup, yang mampu menelisik, membaca, memaknai setiap hikmah dan mengambil pelajaran dari setiap perjalanan yang ia lalui membuatnya tumbuh menjadi sosok pribadi tangguh yang tak mudah tertipu dan tergoyahkan.

Kadang hidup mengajarkan kita banyak hal yang bermakna teman.., ia menempa kita... agar kita kuat, agar kita mampu menjawab setiap tantangan yang menghadang sehingga kita dapat meraih impian dan cita-cita besar itu!"

 
Perjalanan dan waktu senantiasa bergandengan dan akan selalu berjalan beriringan, menemani setiap langkah kita dalam mengarungi kehidupan di dunia ini. Sejatinya hidup adalah sebuah episode, sebuah perjalanan yang akan sampai pada titik akhirnya. Dan masing-masing kita akan melihat dan merasakan hasil dan buah dari perjalanan yang telah kita pilih. :-)

"Subhanallah.... betapa Allah SWT dengan luar biasanya telah memberikan kita pilihan-pilihan dalam kehidupan ini. Namun Dia juga memberikan tuntunan hidup dengan kalamnya agar kita senantiasa ingat, dan kembali saat kita lupa.., saat kita lelah... dan saat kita tersesat dalam perjalanan panjang tersebut. 

@Tadabbur hati pagi ini menyikap makna dari perjalanan hidup meraih sebuah cita-cita dan impian. :)



Tuesday, January 3, 2017

:: MEMBACA AYAT-AYAT MU ::

By: Linda

Duhai Allah,.. pagi ini aku kembali merenungi, bersyukur dan bertadabbur.. menatap jalan, menatap rerimbunan pohon, bunga, ilalang, semak belukar, cahaya matahari pagi, hembusan angin yang menerpa dedaunan, ranting-ranting pohon, rerumputan,. Subhanallah... semua terasa begitu damai.., indah dan penuh makna.

Mereka seolah menyatu,.. membisikkan gaung, alunan indah tentang syair-syair kehidupan penuh makna yang hanya bisa dirasakan dengan hati., yah dengan hati.



Duhai Allah,.. sinar matahari yang terpancar menerpa tubuh kami di pagi ini laksana sumber energi luar biasa yang bisa membangunkan dan memberi kami semangat untuk bangkit dan bersegera melangkahkan kaki, menapaki kembali jalan-jalan ikhtiar kami di hari ini.

Melihat,..merasakan semua fenomena itu dalam diam,.. sungguh membuat hati ini begitu takjub!. Sesungguhnya semuanya hidup,..
Alam.., manusia, waktu.., seakan semuanya tak bisa dilepaskan dari ikatan yang sudah terangkai demikian sempurna dan penuh makna.

Hari ini kami kembali menapaki jalan-jalan ikhtiar kami ya Allah. Berharap semoga Engkau menganugerahkan dan meliputi kami dengan cahaya-Mu, dengan rahmat-Mu, duhai sang pemilik kehidupan sejati!.

Sampai di suatu ketika nanti, perjalanan kami tentang ikhtiar inipun akan berakhir, dan berganti dengan perjalanan hidup kami yang sesungguhnya sesuai dengan titah-Mu.

"Subhanallah Wa Bihamdihi Subhanallahil Adzim....

@Tadabbur hati pagi ini menapaki jalan ikhtiarku di awal tahun 2017.

Monday, August 22, 2016

AWAN PUTIH ....

By : Linda


Awan Putih,.. engkau terlihat diam, namun sesungguhnya engkau bergerak...
Gerakmu tak terlihat namun pasti!. Adakah sesuatu tersimpan di balik gerakmu yang tak terlihat?"

Duhai awan, bila angin bertiup dan membawamu berarak, bertumpuk dan kemudian menjadi berat, lalu engkaupun berubah menjadi tetesan-tetesan air yang tercurah satu per satu dan kemudian jatuh melimpah ke bumi. Membasahi tubuh makluk-makhluk yang haus dan gersang.

Awan,..
Ketika engkau hadir memperlihatkan kecerahanmu maka seluruh makhluk akan berkata "betapa indah dan cerahnya awan",.. dan merekapun akan turut ceria dan gembira.

Dan tatkala engkau hadir dalam wujudmu yang gelap maka seluruh alam pun menandainya sebagai tanda bahwa titik-titik airmu saat itu akan tercurah untuk mereka.

Manfaat yang engkau berikan tak ubahnya sebuah aliran yang tak terputus,....
Saat tercurah sebagai tetesan air ke bumi, engkau begitu menyejukkan. Dan tatkala air itu kembali menguap... maka ia pun kembali membentuk gumpalan-gumpalan awan yang indah dan kembali akan engkau curahkan lagi ke bumi.

Tak pernah engkau tak rela melepaskan semua titik-titik airmu karena engkau teramat yakin bahwa sang Maha Pencipta telah mengatur semuanya untukmu.

Tak ada keraguan sedikitpun jua untuk melepas, untuk memberi, karena bagimu sesungguhnya hakikat memberi adalah sebuah kenikmatan menerima yang takkan pernah terputus dari-Nya. Sebuah perenungan tentang sebuah alur kehidupan yang akan terus berjalan hingga batas akhir kehidupan ini tiba. "Allahu Akbar....


Tuesday, June 28, 2016

RODA KEHIDUPAN

By : Linda

Manusia hidup menempuh jalan kehidupannya masing-masing. Ada yang bersemangat, ada yang sekedar hidup saja, namun ada juga yang samasekali tak punya tujuan dan tak tahu tujuan hidupnya untuk apa dan hendak ke mana.

Kulihat seorang Bapak Tua pagi ini yang melintasi kami di jalan raya. Sepeda motor tua yang mungkin sudah tidak layak pakai bagi sebagian orang. 

Tiga buah Jerigen yang dibonceng di belakang sepeda motornya mengisyaratkan kepadaku bahwa untuk berjuang dalam hidup ini yang utama adalah keyakinan yang kuat akan rizky yang Allah telah janjikan bahwa selama manusia berupaya maka Allah akan mencukupi kebutuhannya. Tak perlu rendah diri, tak harus dengan tampilan menawan, juga tak harus dengan fasilitas yang modern dan baru. 

Bahkan dengan sebuah sepeda motor tua pun bisa menjadi sarana untuk mencari nafkah dan memenuhi kebutuhan hidup kita. Kesungguhan, keyakinan dan tekad yang kuat adalah modal utama untuk memulainya.

Tak perlu ragu dan malu... teman, karena roda kehidupan akan terus berputar, demikian pula dengan hidup kita. Mungkin saat ini kita sedang berjuang mengayuh roda kehidupan kita untuk sampai ke puncak. 

Dan memang tidak mudah teman, dibutuhkan ketekunan, kesabaran dan kekuatan hati yang luar biasa bahwa suatu hari nanti roda kehidupan kita pasti akan sampai pada puncaknya. 

Puncak roda kehidupan itulah yang nanti akan menjadi penentu kehidupan kita selanjutnya. Apakah kita mampu bertahan dan memaknainya dengan penuh kearifan?...

Hidup adalah sebuah kedigdayaan yang maha luas yang Allah ciptakan bagi semua makhluk di muka bumi ini termasuk kita manusia yang diberikan keutamaan, diberikan akal dan hati untuk hidup lebih bermakna. Tak peduli kaya, miskin, tua ataupun muda. Semua Dia beri kesempatan yang sama.

Hanya tinggal tekad kita teman, apakah kita akan hidup penuh makna atau tanpa makna sekalipun?". Meski demikian ingatlah bahwa suatu hari nanti hidup kita akan sampai pada titik akhirnya!. 

Dan saat itulah semuanya akan kita pahami bahwa hidup bukanlah tanpa tujuan, bahwa hidup adalah sebuah perjalanan yang akan membawa kita kepada sang pemilik kehidupan yang telah mengutus kita ke kehidupan dunia untuk menjalankan titah dan perintahNya sesuai dengan apa yang telah Dia amanatkan dan telah kita perjanjikan denganNya.

Berjuanglah terus teman, dan jangan pernah engkau menyerah dan mengeluh... karena, semua itu harus engkau rasakan sebelum engkau sampai pada puncak kehidupanmu agar engkau mampu memaknainya. :-)

@Linda - Tadabbur hatiku pagi ini melintasi jalan-jalan keseharian kehidupanku.

Monday, May 30, 2016

:: BUNGA KAMBOJA MERAH ::

By : Linda

Alangkah cantik warna mu
Begitu Indah, begitu menawan..
Engkau tak berbicara
Engkau hanya diam
Namun engkau mampu memberikan
Rona mu yang indah untuk membuat 
Hati yang memandang mu menjadi indah...

Tak ada suara, tak ada kata-kata...
Namun kehadiran mu di sudut taman ini
Begitu anggun dan penuh arti

Duhai Bunga Kamboja merah
Engkau memberi arti
Memberi makna yang tersirat kepada ku
Bahwa untuk memberikan keindahan,
Kelembutan, tidak perlu dengan kata-kata

Namun, dengan kehadiran yang penuh makna
Penuh kedamaian dalam diam, 
dalam kesungguhan mu hadir di taman ini

Telah memberikan rona keindahan 
yang melengkapi indahnya taman ini

Penuh arti, penuh makna...
Makna bagi sebuah kehidupan. 
Kehidupan di alam yang penuh dengan semaraknya
Gaung kehidupan
Yang senantiasa silih berganti
Sesuai dengan titah-Nya

Masing-masing hadir sesuai dengan kodrat yang telah ditentukan oleh DIA Sang Maha
Penentu Kehidupan

Subhanallah... Maha Suci Engkau Ya Allah, dengan segala yang Engkau ciptakan
tanpa sia-sia.. 

@Linda - tadabbur hatiku di sesi training The7Awareness 26 Mei 2016.

Monday, March 28, 2016

:: A L A M ::


By : Linda

Engkau laksana Cakrawala yang tak pernah jenuh mata memandangmu.
Ruh yang sedang bertasbihpun turut larut dalam naungan keteduhanmu.

Di sore hari yang lengang.... diantara bukit,... pepohonan dan diam mu, terbersit cerita syahdu yang tak seorangpun mampu menerjemahkannya dalam bahasa-bahasa yang indah.

Duhai sang Pencipta, tiada semua ini Engkau ciptakan tanpa sia-sia....
Tanpa makna.....

Semua Engkau suguhkan dengan begitu indah... nan menawan hati.
Duhai Allah.... adakah diri ini akan mampu menjangkau dalamnya makna yang tersirat dari ayat-ayat yang Engkau hamparkan di alam nan luas dan lengang?

Suasana hati yang hiduplah yang akan mampu menangkap alunan desah alam yang melantunkan ayat-ayat MU. Jiwa yang hening.... menyatu dalam heningnya alam, menyatu dalam diamnya malam.

Hanya hati-hati yang dekatlah yang akan mampu mendengarkan alunan syahdu ayat-ayat MU. Pesona keindahahan yang akan selalu merebut hati siapapun insan yang melihat, merasa dan mendengarkan dengan hatinya yang hidup.

Alam,... diam mu memberi makna, memberi harapan kedamaian bagi hati-hati yang gelisah, hati-hati yang ragu nan resah. Pengobat hati-hati yang rinduu dan khilaf, membuat ronamu menjawab semuanya.

Hamparan keheningan, membisikkan kedamaian... keinginan untuk merengkuh setitik kenikmatan dalam memahami ayat-ayat MU.

Ayat-ayat yang terlukis dalam rindang dan diamnya malam, syahdunya suara alam yang takkan mampu aku lupakan dan aku tepiskan.

Alam,... diam mu memberiku makna, memberiku arti betapa kehidupan ini adalah hamparan kehidupan jiwa-jiwa yang selalu ingin dan rinduu dengan hadirnya DIA dalam setiap helaan dan desahan nafas.

Nafas kehidupan yang akan membawa jiwa-jiwa yang tenang, jiwa-jiwa yang ridha ke hamparan kehidupan yang sesungguhnya.

Adakah jiwamu memahaminya?...
Tafakkur mu memberi isyarat keyakinan yang tinggi akan makna yang dalam, yang hanya mampu engkau selami, engkau fahami dengan hatimu yang murni.

@Linda - tadabbur hatiku hari ini melalui rindangnya alam pegunungan alam #Bulu' Dua Soppeng. 25 Maret 2016.

Thursday, March 10, 2016

GERHANA MATAHARI

By: Linda
Satu fenomena alam luar biasa yang takkan pernah mampu engkau jelaskan untuk apa dan mengapa gerhana itu terjadi.
Sesungguhnya duhai manusia, segala sesuatu yang ada dan terjadi di alam ini adalah atas kehendak dan perintah-Nya jua.

Gerhana Matahari yang engkau saksikan hari ini adalah bentuk kekuasaan luar biasa sebagai tanda, sebagai bukti bagimu betapa alam, Matahari yang tak mampu berbicara pun tunduk dan patuh atas perintah-Nya.

Ketika engkau melihat dengan matamu sendiri maka engkau takkan mampu menyaksikannya. Namun ketika engkau melihat dengan sisi hatimu yang terdalam maka engkau akan menemukan jawaban dari sekian banyak pertanyaan dan praduga yang engkau ingin tahu.

Gerhana adalah bentuk totalitas Matahari memenuhi lintasan tugas yang harus ia lakukan. Adakah engkau tahu apa makna dibalik gerhana yang engkau saksikan kini??

Adakah hatimu takut duhai insan??

Alam dan seluruh isinya pun tunduk dan patuh kepada-Nya. Betapa mereka tak mampu ingkar dan tak patuh. Sementara dirimu tak sedikitpun mengerti dan memahami, bahkan dirimu bersorak kegirangan tanpa mengingat-KU.

Ketahuilah duhai manusia bahwa Gerhana yang engkau saksikan adalah sebagai pertanda yang besar bagimu bahwa beberapa dekade telah berakhir dan berlalu dalam perjalanan alam semesta ini.

Dan dari setiap persinggahannya akan mengalami pergantian cahaya matahari dari sebentuk sinar yang terang benderang menjadi cahaya yang meredup dan hitam, gelap tak ada cahaya.

Dan ketika Gerhana berlalu maka cahaya pun akan tampak dan menerangi alam ini kembali. Sebuah perjalanan, sebuah persinggahan singkat yang mampu membuat dirimu memahami bahwa sesungguhnya ada kekuatan tak terhingga yang telah mengatur dan kuasa melakukannya.

Apakah kekuatan besar itu terjadi begitu saja, sesuai dengan prediksi-prediksi yang banyak engkau dengarkan? Sesungguhnya alam dan seluruh isinya ada dalam naungan dan genggaman-Nya.

Diperintahkan-Nya langit untuk tunduk, maka langit pun tunduk, diperintahkannya bumi untuk patuh, maka bumi pun patuh. Tak satu pun dari semesta ini yang mampu ingkar dari perintah-Nya.

Manusia,... engkaulah ciptaan yang paling sempurna dan mulia dari segala ciptaan. Namun kedudukan sebagai manusia yang engkau sandang tak pernah bisa mengantarkanmu untuk patuh, sepatuh-patuhnya alam ini.

Engkau telah melihat kuasa-KU atas Gerhana yang aku tampakkan di hadapanmu. Namun masih saja dirimu tak menghiraukan dan mengindahkannya. 

Engkau masih saja tenggelam dalam sorak soraimu. Dalam khayalan-khayalan dunia yang membutakan dirimu.



Kutampakkan Gerhana agar engkau tahu, agar engkau sadar dan mengingatku walau sedetik. Tak harus dengan uraian panjang aku mengingatkanmu. Karena sesungguhnya ayat-ayat dan peringatan-KU telah begitu banyak KU hamparkan di hadapanmu.

Sampai suatu saat, suatu hari akan kuperlihatkan kuasa-KU yang sesungguhnya padamu bahwa apa yang selama ini tak kau hiraukan, tak kau indahkan adalah benar-benar merupakan perintah dan larangan  dari-KU.

Matahari, bulan, bintang dan jagad raya ini suatu hari, suatu waktu akan menanti perintah, akan menanti hari dimana AKU akan menghadirkan mereka semua tunduk, patuh dan bersujud di hadapan-KU.

Semua bagimu sama dan tak ada bedanya wahai manusia. Hanya sekejap saja engkau ingat dan patuhi dan sekejap kemudian engkaupun larut dan lupa. Tak mengapa bagiku duhai insan, karena engkau adalah bagian dari keinginan dan kebesaran-KU.

Engkau KU cipta untuk menjadi khalifah perwujudan adanya AKU dalam dirimu. Kuberi engkau kebebasan untuk memilih dan memahami kehidupan ini, agar engkau belajar dan mencari hakikat hidup yang AKU berikan padamu.

Ketika engkau tahu dan mengenali-KU maka itu adalah Rahmat-KU untukmu. Jalan untuk menemui-KU adalah jalan yang penuh dengan titian yang harus engkau lalui dan hadapi. 

Jika dirimu mampu dan patuh, maka AKU sendiri yang akan membawamu menuju jalan yang telah aku rangkai dan perlihatkan kepadamu.

Sesungguhnya dirimu ada dalam naungan kasih dan rahmat-KU, namun dirimu tak pernah menyadari keberadaan diri-KU dalam dirimu. 

Gerhana, sanggupkah engkau memaknainya?

Satu titik cahaya besar yang menerangi alam ini, namun dapat hilang sekejap saja dengan kuasa dan perintah-KU.

KU harap engkau tak lagi bertanya, karena pertanyaanmu akan membawamu semakin tak berdaya untuk memahami kuasa dan keberadaan-KU.

Cukuplah saja dirimu tahu dan mengenal-KU karena dirimu akan berjalan ke arah tempat di mana AKU menantimu dengan kasih-KU.

Kasih-KU adalah rahmat, kasih-KU adalah naungan untuk dirimu duhai hamba yang senantiasa ada dalam ingatan dan jalan yang telah aku ingatkan kepadamu.

"Rabbana Atinaa Fiddun ya khasanah
Wa fil Akhirati Khasanah Waqinaa Adzabannar.

@Linda - tadabbur hatiku pagi ini meyibak makna atas Gerhana yang terjadi hari ini 09 Maret 2016.

Tuesday, March 8, 2016

E G O


By: Linda 
Setiap orang memiliki rasa Ego. Rasa ego adalah rasa yang timbul manakala seseorang merasa dirinya paling tinggi dan kemudian direndahkan.

Ada rasa Ego yang mampu membuat seseorang lupa diri dan tdk lagi mau memberikan ruang bagi orang lain untuk bertanya dan memberikan pendapat ataupun saran.

Hanya dirinyalah saja yang dianggap mampu dan tahu.
Sahabat,.. dalam keseharian kita bergaul, kita bercengkrama di kehidupan ini, terkadang ada rasa yang tak mudah untuk kita hindari.

Rasa dimana kita menganggap diri kitalah yang terbaik dan yang paling tahu. Tahukah engkau duhai sahabat bahwa sesungguhnya rasa Ego dalam diri kita dapat kita gunakan untuk membuat diri kita memahami makna dari apa yang kita hadapi.

Semisal persoalan pelik yang dihadapi, dimana umumnya kita selalu saja berkutat, bertahan dengan apa yang menjadi prinsip kita.

Tak ada kompromi samasekali akan hal itu. Seakan-akan semuanya hanya bisa terselesaikan dengan mengutamakan Ego kita.

Adakah cara tersebut dapat mencairkan dan merubah persoalan menjadi lebih baik, teman??

Ternyata tidak selalu harus dengan cara demikian. Ingatlah ketika Rasulullah SAW menengahi persoalan yang dihadapi oleh masyarakat di Mekkah ketika Batu Hajar Aswad akan diletakkan di sisi Ka'bah. 

Dimana masing-masing kaum pada zaman itu mengklaim bahwa kaumnyalah yang paling berhak untuk mengangkat dan meletakkan batu Hajar Aswad di sisi Ka'bah.

Di diantara mereka tidak ada yang mau mengalah sehingga terjadilah perselisihan dan ketegangan yang hampir saja melukai diri-diri mereka sendiri.

Pada saat yang genting itu timbullah niat dalam diri kaum yang berselisih untuk mencari penengah yang akan memutuskan persoalan yang sedang mereka hadapi.

Dan akhirnya merekapun tiba pada kesepakatan untuk mencari dan memilih seseorang yang dianggap adil dan netral yang akan memberikan keputusan atas persoalan tersebut dan pilihan itu jatuh pada Rasulullah SAW yang pada saat itu juga terlibat dalam pekerjaan tersebut.

Beliau dikenal sebagai seorang yang amat terpercaya kata-katanya dan tak pernah ingkar dari janjinya. Sehingga masyarakat Mekkah menggelarinya dengan Al-Amin yakni yang dapat dipercaya.

Tak ada satupun yang meragukan kejujuran beliau. Maka bersepakatlah para pemimpin kaum untuk menjadikan beliau sebagai hakim yang akan memberikan keputusan yang adil.

Dan kemudian tampillah beliau di hadapan para pemimpin kaum untuk memberikan petunjuk dan keputusannya. Beliau dengan kecemerlangan hati dan bathinnya menyampaikan bahwa setiap kaum memiliki hak dan kehormatan yang sama untuk melakukan pekerjaan tersebut.

Tak ada kaum yang direndahkan ataupun lebih utama. Dan kemudian beliau meminta untuk diberikan selembar kain yang lebar. Tatkala kain telah diberikan, kemudian beliau menghamparkan kain itu di atas permukaan tanah. 

Dan kemudian beliau bersegera mengangkat dan meletakkan batu Hajar Aswad di atas kain yang terhampar.

Semua yang hadir terdiam. Tak ada suara yang menyanggah. Semuanya memperhatikan dengan seksama gerangan apa yang akan dilakukan oleh Rasulullah SAW setelah itu. 

Dan tanpa diduga ternyata kain itu adalah kain yang menjadi jembatan untuk menyatukan pendapat kaum yang berselisih.

Selembar kain yang menjadi saksi betapa kecemerlangan hati dan jiwa mampu meredam tingginya rasa Ego.

Sahabat,.. ketika kain telah dihamparkan dan batu Hajar Aswad telah diletakkan oleh Rasulullah maka berserulah Nabiyullah Muhammad kepada para pemimpin kaum untuk maju dan memegang ujung-ujung kain tersebut.

Maka serentaklah para pemimpin itu berdiri dan memegang ujung kain yang terhampar.

Setelah itu, kain itupun diangkat dan dibawa bersama-sama oleh mereka semuanya. Ketika batu Hajar Aswad akan diletakkan pada tempatnya semula maka bersama-samalah mereka berseru dan meminta Rasulullah untuk meletakkannya di tempat awalnya.

Sahabat,.. apakah saat diberikan kepercayaan untuk memimpin pemindahan batu ada terlihat Ego dalam diri Rasulullah SAW?

Sesungguhnya tak ada yang memberikan gelar Al-Amin kepada beliau melainkan adalah masyarakat Mekkah yang telah menjadi saksi betapa keluhuran buti pekerti beliau demikian kuat terpatri dalam hati mereka.

Apakah beliau lebih mengutamakan dirinya atau kaumnya? Ternyata tidak teman. Beliau dengan kecemerlangan hati dan jiwanya mampu mengatasi dan menjadi solusi dari persoalan dan ketegangan yang terjadi.

Satu cara yang sederhana namun mampu mengurai benang kusut dari persoalan besar dan rumit menurut orang-orang yang tak mampu meredam Ego dan tak mau mangalah.

Ternyata teman, Ego tidak harus selalu diselesaikan dengan rasa Ego juga. Dengan kesadaran hati dan jiwa kita maka kita akan mampu melihat setiap persoalan yang ada sebagai jalan untuk mengasah kemampuan diri kita dalam meredam rasa Ego.

Ego adalah nafsu, nafsu adalah bagian yang tak terpisahkan dari diri kita sebagai manusia yang hidup di dunia ini.

Nafsu tidak selamanya harus dikendalikan dengan nafsu juga teman, namun dengan kearifan dan kekuatan hati dan jiwa, kita mampu mencairkan dan meruntuhkannya.

Ibarat sebuah pohon yang diterpa angin yang kencang, apakah untuk selamat dia akan tegak berdiri menahan hempasan angin?

Ternyata tidak kawan, sang pohon berupaya mengikuti hembusan angin dengan meliuk-liukkan tubuhnya sekuat tenaga agar tetap bisa bertahan namun tidak terbawa oleh arus angin tersebut.

Akan berbeda ketika pohon tersebut melawan arah angin, mungkin dengan sangat mudah ia akan terhempas dan tumbang.

Hikmah selalu dapat kita petik dari sebuah cara sederhana yang timbul dari kemampuan diri kita untuk meredam rasa Ego. Ego yang tinggi hanya akan menumpahkan air muka kita sendiri teman.

Belajar dari pengalaman, belajar dari kehidupan orang-orang yang hidup sebelum kita adalah satu cara untuk memahami dan menghalau rasa Ego.

Bahwasanya tak mudah untuk membuang Ego, namun dengan kesadaran dan kekuatan hati kita, Ego dapat menjadi jalan bagi kita untuk mengambil hikmah dan berpikir lebih dalam tentang sebuah perjalanan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalamnya.

Sahabat, hidup penuh dengan keegoan tak selamanya mampu menambah keyakinan kita untuk mengubah dan mencairkan masalah.

Namun dengan kearifan dan kerendahan hati yang luhur dapat mengubah dan bahkan dapat mengangkat sebuah gunung yang tinggi.



Betapa kekuatan hati itu amatlah dahsyat teman. Tak ada yang mampu menolak dan mematahkannya. Karena hati adalah tempat kita bertanya, hati tempat kita bercengkrama, sudahkah segala sesuatunya sesuai dengan takarannya?"

Jika melampaui batas, maka dia akan menjawabmu, dan bila telah sesuai maka dengan takarannya maka diapun akan menjawabmu.

Janganlah rasa Ego membuatmu khilaf dan lupa... teman. Semua adalah cobaan, semua adalah ujian yang ditampakkan untuk menguji seberapa mampu engkau bertahan dan seberapa mampu dirimu berikhtiar.

Hidup adalah perjuangan. Perjuangan untuk menempa diri kita menjadi manusia yang lebih baik, menjadi manusia yang lebih mampu menerima dan belajar dari setiap perjalanan hidup yang kita lalui. Yang kelak akan kita hadapkan pada DIA sang pemilik hidup kita yang sesungguhnya.

Semoga uraian tentang Ego yang tertuang dalam pena ini dapat menjadi renungan bagimu dan diriku teman. Karena dalam renungan tak ada Ego, tak ada hasrat yang bakhil, yang ada adalah kemurnian hati yang senatiasa berbicara tentang petunjuk dan kemurnian hidup.

Berpikir dan merenunglah,.. dari mana dan kemana gerangan hidup penuh ego tersebut akan kita bawa teman?

Jangan biarkan dirimu terlena dan lupa..., bahwa sesungguhnya hidup adalah sebuah perjalanan yang akan mengantarkan kita pada titik nadir kehidupan ini ke kehidupan yang pasti dan nyata bersama DIA sang pemilik kehidupan sejati.

@Linda - tadabbur hatiku pagi ini dalam perjalanan merenungi Ego diri yang mengganggu.

Monday, February 29, 2016

MATAHARI

By: Linda
Engkaulah bintang yang senantiasa menyinari bumi. 

Takkan ada kehidupan tanpa kehadiran sinar cahayamu. Yang memberikan energi bagi bumi dan seluruh makhluk yang hidup dari tahun ke tahun, dari masa ke masa.

Engkau laksana cahaya maha panas yang mampu membakar, yang mampu mematikan dan mengeringkan bumi ini. 

Bola panas yang teramat besar yang berada dalam gugusan tata surya yang maha luas di alam semesta ini.

Matahari,.. engkau beredar mengikuti orbit, mengikuti kitaran waktu. Tak pernah melintas dalam lintasan yang bukan jalanmu.


Demikian setia, demikian taatnya dirimu. Sungguh, ketaatan yang maha hebat dan kuat. Karena engkau tahu bahwa sesungguhnya ketika engkau mengitari jalanmu maka engkau akan selamat, namun ketika engkau sedikit saja keluar dari orbitmu itu maka engkau akan hancur, akan lebur menjadi debu..!

Tak ada kekuatan bagimu untuk kembali membentuk dirimu dan mengumpulkan kembali debu-debu dirimu. Tidak ada kemampuan sama sekali.

Matahari,.. apa yang membentukmu menjadi begitu taatnya?? Demikian juga tata surya dan jutaan bahkan milyaran gugusan bintang lainnya yang tak terhitung jumlahnya.

Begitu luar biasa, begitu hebat dan dahsyatnya alam jagad raya ini. Adakah engkau pernah bertanya duhai Matahari pada dirimu tentang keberadaanmu dan ketaatanmu untuk siapa dan dari mana? Apakah atas kemauan dan kehendakmu sendiri ??

Ternyata, Matahari,... engkaupun hanya mampu taat dan patuh tanpa mampu mengatakan kepada siapa engkau taat.

Karena engkau tahu sungguh dirimu bukanlah apa-apa dibandingkan dengan penciptamu. Di alam ini engkau boleh jadi yang terbesar dan memiliki energi yang luar biasa tak terbilang.

Namun, di hadapan-Nya, semua bintang, matahari, bulan dan gugusan galaksi andromeda seluas dan sesakti apapun di alam jagad raya ini sesungguhnya hanyalah debu.. di hadapan-Nya.


Karena DIA engkau patuh, karena DIA engkau taat dan tak berani bergeming. Perintah adalah amanat, perintah adalah sumber kekuatan bagimu untuk mengitari dan beredar di jalanmu pada orbitmu.

Tanpa perintah, tanpa amanat, sesungguhnya dirimu tanpa daya dan upaya.

Matahari,.. engkaulah bintang di alam raya ini, dengan cahayamu, engkau menghidupkan bumi dan makhluk,. dan menerangi alam ini. Namun pun demikian, engkau selalu ingat dan taat menjalankan tugasmu meski waktu telah menghitung umurmu berjuta-juta bahkan bermilyar-milyar tahun lamanya.

Setia, taat dan patuh, seperti itulah dirimu yang besar namun sesungguhnya adalah teramat kecil di hadapan-Nya.

Ku tak mampu seperti dirimu duhai Matahari. Engkau begitu taatnya, sedangkan diriku tidak demikian. Kadang ketaatan datang melingkupi diriku, namun di waktu lain aku ingkar, aku jauh, aku membangkang dan tak peduli.

Itulah diriku yang tak seperti dirimu duhai Matahari. Namun seperti itulah DIA menciptakan aku dengan begitu sempurna dan memberikan kepadaku kebebasan dan pilihan. Tidak seperti dirimu. 
Kebebasan yang harus aku terima dan jalani, karena hidupku adalah perwujudan dari adanya keinginan dan kekuatan hidup dari-Nya.

Kebebasan hidup untuk memilih antara yang hak dan yang bathil dalam takaran yang sudah ditentukan oleh-Nya.

Aku insan yang hidup dengan pilihan, dan engkau Matahari, engkau tak punya pilihan. Hanya ketika tiba saat engkau harus berhenti, maka saat itulah dirimu mendapatkan pilihanmu yang kedua.


Amanah hidup yang berbeda namun bersumber dari satu, dari yang tak ada bandingannya dan tak ada duanya.

DIA sumber segala penciptaan, dari-Nya tercipta alam raya ini dan dari-Nya tercipta segala sesuatu yang mengisi dan hidup di dalamnya.


DIA sahaja yang tahu, DIA sahaja yang mengaturnya. Apa yang DIA inginkan terjadi maka terjadilah.

Fa inna maal usri yusra, Inna maal usri yusra
Faidzaa faraghta fanshab 
Waila rabbika farghab.

Sungguh Engkau Maha Kuasa Ya Allah. Kami adalah hamba ciptaan-Mu yang hanya tunduk dan patuh pada kehendak-Mu. Subhanallah...

@Linda - tadabbur hatiku pagi ini dalam renunganku tentang Matahari.