Sunday, January 31, 2016

= Waktu =

By : Kak Linda


Waktu.., engkau selalu menemani kami di setiap helaan nafas,.engkau tak pernah berbicara,.. namun engkau selalu membuktikan keberadaanmu. Di masa yang lalu, di masa lampau, masa kini dan masa yang akan datang, engkau tetap ada.

Waktu.., andai engkau mampu berbicara.. entah berapa banyak nasehat yang akan engkau berikan, untuk sekedar mengingatkan jiwa-jiwa yang terlupa, jiwa-jiwa yang terlena..

Waktu.., engkau laksana pedang yang tak pernah mampu dikalahkan oleh keegoisan, kekuatan dan ketamakan. Hanya kesabaran yang mampu berjalan berdampingan denganmu. 

Akankah, di suatu waktu nanti dirimu akan berhenti untuk sekedar berbicara bahwa kita telah ada dan sampai pada batas tujuan yang telah ditentukan oleh-Nya?" Bahwa tugasmu telah selesai.., bahwa engkau tak pernah berbicara, namun engkau membawa semua rekaman masa yang tak pernah dapat dihapuskan oleh siapapun makhluk dengan pengetahuan tertinggi di muka bumi ini.

Waktu.., sungguh engkau nyata dan pasti., namun engkau tak pernah terlihat. Engkau hadir dalam setiap helaan nafas, diinginkan ataupun tidak diinginkan.

Waktu.., akankah engkau bersaksi, bahwa semua yang telah engkau alami, yang telah engkau habiskan dalam masa perjalananmu telah engkau sematkan dalam catatan tinta yang tidak akan terhapus?"

Waktu.., sungguh engkau pemegang amanah yang tangguh dan tak pernah ingkar dari jalanmu. Jalan yang sudah diamanatkan oleh Sang Pemberi amanah tertinggi. 

Allahu Akbar, Walillahilham. Subhanallah, Maha Benar Engkau Ya Allah dengan segala yang Engkau perjanjikan.

@Linda - tadabbur hatiku dalam bus menuju ke kantor pagi ini.

* Belajar Dari Matahari *

By : Amiruddin (alumni Training The7Awareness EEES - Ang. 1)

Maha kuasa Allah yang menciptakan Langit dan Bumi beserta isinya, menciptakan manusia dan hewan maupun tumbuh-tumbuhan.

Mungkin di dalam kehidupan sehari-hari aku tidak pernah sadar Allah menciptakan Matahari yang tidak pernah lelah menyinari bumi. 

Sebuah nikmat dan karunia yang sering kita nikmati tanpa sadar siapa sebenarnya Penciptanya.


:: Nilai Seekor Nyamuk ::

By : Nuraini (alumni Training The7Awareness EEES - Angk. 1)

Seekor nyamuk yang mungkin dianggap tidak ada manfaatnya berada di sekeliling kita.

Sambil memperhatikan dan berpikir sebenarnya manfaat/guna dari nyamuk ini. Setelah menganalisa dan mengulas pikiranku, dibalik persepsi bahwa nyamuk tidak bisa bermanfaat, ternyata nyamuk bisa menjadi makanan bagi lalat ataupun serangga yang lain. 

Begitupun serangga bisa bermanfaat bagi makhluk lainnya.

Kita hidup dan diciptakan di dunia ini masing-masing dengan fungsinya dan tentunya saling membutuhkan. 

Begitupula kita sebagai manusia tidak boleh sombong dengan apa yang kita miliki, dengan kemampuan kita, karena kita semua memiliki kekurangan dan kelebihan. 

Justru itulah yang membuat kehidupan ini jadi lengkap.




~ Curahan Hati Kepada Sang Pencipta ~













By : Hawasiah (alumni The7Awareness Training - Angk. 1)

Ya Allah, Ya Mushawwir Yang Maha Melukiskan
Engkau lukis keinginan-Mu melalui pemandangan indah
Engkau lukis gunung-Mu dengan megah
Engkau lukis sawah-Mu dengan begitu kreatif

Lukisan-Mu tak ada yang bisa menandingi
Lukisan-Mu yang tergores dalam alam semesta
Tak ada yang bisa menyamai betapa Engkau menunjukkan bahwa Engka ada

Melalui lukisan-lukisan alam semesta-Mu.
Wahai Yang Maha Kuasa, berikan aku kekuatan untuk mewujudkan dan mampu mencapai cita-cita
yang ada dalam pikiranku sehingga menjadi kenyataan.


Saturday, January 30, 2016

~ Rumput Kecil Yang Hijau ~


By : Kak Linda

Kemarin pagi aku masih melihatmu tumbuh di pekarangan rumah. Tumbuh dengan subur dan hijau bersama rumput-rumput yang lain. 

Namun... pagi ini dirimu telah tercerabut bersama teman-temanmu. Ditumpukkan menjadi satu dan dibiarkan mengering diterpa sinar matahari dan membusuk diterpa hujan.

Mungkin di pagi hari yang kemarin engkau masih riang dan masih bercengkerama dengan teman-temanmu. Bercerita tentang cita-cita dan impian. 

Namun pagi ini,.. engkau telah tercerabut teman. Tercerabut bersama dengan impian-impianmu. Taqdir hidup memang tak pernah kita duga teman. 

Tugas kita adalah menjalani kehidupan ini sesuai dengan kodrat kita dari sang pemilik kehidupan sejati.


Namun impianmu tak akan pernah musnah dan sia-sia. Di kehidupan berikutnya mungkin Sang Maha Bijaksana telah menyiapkan impian yang nyata yang lebih indaah... untukmu. 

Jasadmu boleh hancur dan membusuk, namun sang pemilik kehidupan dan pemberi impian takkan membiarkan impianmu hilang ditelah kehidupan.

Dia Sang Pemilik Kehidupan, Dia Sang Pemilik Impian, dan Dia lah jua tempat impian itu menjadi nyata. 

Segala rahasia adalah milik-Nya, dan rumput kecil,.. engkau juga adalah bagian dari {rahasia-Nya}. 

Subhanallah.., Walhamdulillah, Wala Ilaaha Illallah, Wallahu Akbar.

*Linda - tadabbur hatiku pagi ini di halaman rumah.

Friday, January 29, 2016

::Hidup Harus Punya Tujuan::

By : Kak Linda

Seekor semut berjalan sendirian tanpa teman. Ia berjalan hilir mudik tak tentu arah. 

Sepertinya dia tersesat dan tak punya panduan. Ia berjuuang sendiri menemukan arah jalan untuk ia kembali.

Dalam perjalanan, ia mendapatkan seonggok bangkai serangga lain yang mati dan lebih besar dari tubuhnya. 

Dengan amat gembira didekatinya bangkai serangga tersebut. Iapun menggigittnya dan berusaha mengangkat dan membawanya dengan sekuat tenaga.

Ia teruuss... dan teruss saja berupaya. Namun bangkai itu terlalu berat untuknya. Beberapa kali ia coba berhenti dan berkeliling di sekitar bangkai serangga itu., mungkin sedang memikirkan cara bagaimana untuk bisa membawanya. 

Lalu... ia berjalan meninggalkan bangkai tersebut dan tak lama iapun kembali lagi. Namun tak jua mampu untuk membawa makanan sebesar itu sendirian.

Pada akhirnya iapun menyerah, dan pergi meninggalkan bangkai serangga itu. 

Iapun kembali berupaya menemukan jalan untuk ia pulang.

Seperti itu pulalah hidup kita teman. Hidup harus punya tujuan, punya panduan dan hidup harus bersama-sama. Hidup tanpa arah dan tujuan yang jelas, maka engkau akan lelah dan hampa.. teman. 

Hidup tanpa teman, tanpa keluarga dan tanpa manusia lainnya apalah artinya.

Sebesar dan sebanyak apapun rezeky, makanan yang engkau dapatkan, tak akan punya arti dan makna. Hidup begitu indah untuk diabaikan, begitu bermakna untuk dilewatkan begitu saja. 

Maknailah hidupmu untuk suatu tujuan yang berharga dan mulia, yang akan mengantarkanmu pada puncak kedamaian dan kenikmatan hidup yang hakiki. Insya Allah. Aamiiin.

~ Linda - tadabbur hati pagi ini di pintu depan rumahku.


:: Bagaimana Saya Bisa Sukses Dengan Pekerjaan Saya ?




By : Nurlindah (alumni The7Awareness Training EEES - Ang. 1)

Bagaimanakah pohon mangga ini bisa tumbuh sehat, daun-daun yang tumbuh dengan cerah, hijau, segar, berbuah yang banyak dan akhirnya buahnya dinikmati dengan baik.

Ya Allah, Ya Tuhanku...
Begitupula dengan kehidupan saya. Mudah-mudahan bisa tumbuh dan berkembang seperti pohon mangga ini, bisa sukses, bisa dinikmati / menikmati kehidupan, roda kehidupan berputar, sukses dengan pekerjaan saya. 

Membuat keluarga saya bahagia, bisa dicintai dan mencintai keluarga sepenuh hati, dihargai oleh keluarga dan rekan-rekan saya. Aamiiin...







~Memeluk Alam, Merengkuh Jiwa ~

By : Kak Linda

Bergetarr hati ini, berkaca pada hati, berkaca pada diri sendiri. 

Rinduu,...
Airmata yang berkaca-kaca, heningnya hati, membias, menyibakkan tirai kebenaran. Kebenaran yang selama ini terkungkung oleh pekattnya lidah.

Duhai insan,...
Akankah hari ini engkau akan berubah..? Dan berjanji kepada-Ku tuk membuang semua tinta kepekatan?? Kepekatan yang membuatmu terbelenggu dan tidak menghiraukan-Ku!"

Kuhadir dalam setiap desahmu duhai insan. Tak sadarkah Engkau bahwa janji kita itu PASTI?? Jangan menangis dan menggeleng bahwa engkau tak pernah tahu dan mengikrarkannya kepada-Ku. 

Engkau berjanji pada suatu masa di mana engkau memperkenalkan dirimu sebagai =Syahadah=. Jangan menangis... karena semua itu Pasti!

Lihat wajahmu, lihat tubuhmu, akankah engkau persiapkan mereka tuk hadir di hadapan-Ku?!"

kuminta engkau menghiasinya dengan intanmu, namun persiapkanlah ia dengan Cintamu kepada-Ku.

>> Linda - tadabbur hati dalam perjalanan ke kantor pagi ini.

Thursday, January 28, 2016

:: Jadilah Seperti Angin ::


By : Reski (alumni The7Awareness Training EEES - Angk.1)

Saya merasakan udara yang berhembus
Udara yang tak berwujud
Dia tidak dapat dilihat..
Dan dia tidak pernah menampakkan dirinya

Dia berguna bagi semua makhluk hidup
Subhanallah.. karenanya kita hidup
Jasanya untuk kehidupan ini tak ternilai

Marilah kita seperti "Udara"..
bermanfaat untuk orang lain, tanpa ingin menampakkan wujudnya
Tanpa mengharap penghargaan.


"Ungkapan Syukur Atas Nikmat Allah"

By : Darman (alumni The7Awareness Training EEES - Angk. 1)

Selama ini saya selalu merasa tidak bersyukur atas rezeky yang Allah berikan kepada saya. Mungkin kebutuhan hidup yang terlalu banyak sehingga menyebabkan saya begitu. 

Saya selalu merasa bahwa rasa selalu tidak puas itu adalah normal. Padahal kita wajib bersyukur.


Hal itu sangat menyiksa pikiran saya karena selalu merasa kurang.

Di luar tadi saya melihat pohon-pohon, bunga dan rerumputan, saya perhatikan pohon tersebut ada yang tinggi, ada yang rendah. 

Rumput.. lebih rendah dari bunga,. bunga lebih rendah dari pohon pinus, dan pohon pinus lebih rendah dari pohon mangga. Tetapi semuanya tumbuh dengan subur, sangat subur.

Tumbuh-tumbuhan tersebut sama dengan manusia, sama-sama ciptaan Allah SWT. Ada yang kaya,.. ada yang miskin.Ada yang menganggur ada yang bekerja. 

Yang mengatur tinggi rendahnya pohon itu adalah Allah. Dan yang mengatur rezeky seseorang adalah Allah SWT juga.

Sekarang saya sudah mulai merasa bersyukur, walaupun saya hidup pas-pasan, yang penting saya sehat. Sama dengan pohon, walaupun pohonnya rendah, yang penting tumbuh dengan subur.
Ya Allah, jadikanlah aku manusia yang selalu bersyukur.






Bagaimana Saya Bisa Sukses Menjalani Kehidupan Ini ?

By : Indrawati (alumni The7Awareness Training EEES - Ang. 1)

Udara yang berhembus, menggerakkan daun-daunan, pepohonan, menambah rasa syukur kepada sang Pencipta. 

Aku memandangi di sana terdapat pohon kelapa yang daunnya melambai tertiup, terkena angin. 

Dan aku menyadari bahwa semakin tinggi pohon itu, semakin besar angin yang bisa menerpanya. Begitu juga dengan kehidupan kita, semakin umur kita bertambah, semakin besar pula cobaan hidup yang kita alami.

Juga dalam pekerjaan, semakin tinggi kedudukan seseorang, semakin besar pula resiko dalam kedudukannya itu. 

Dan akar Pohon itu harus kuat dan harus dikelilingi dengan banyaknya pohon-pohon yang ada di sekitarnya. 

Begitu juga dengan diri kita, yang harus dikelilingi dengan orang-orang yang baik di sekitar kita, yang akan membantu kita di mana kita bisa saling membantu jika ada masalah, walau cobaan apapun di sekitar kita, kita kuat, kokoh, menjalaninya.


= Proses Kehidupan =


By : Harjuly Kamaruddin (alumni The7Awareness Training EEES-Ang. 1)

Angin berhembus pelan...
Daun-daun ikut bergoyang mengikuti arah angin.

Terdengar suara burung-burung yang sedang beterbangan di udara.

Semut merah terlihat sibuk lalu lalang pada sebuah pohon dan terkadang terlihat sedang berpapasan, dan mereka berhenti sejenak seolah hanya mengatakan "hai..... dan tidak ada terlihat pun ingin mendahului.

Damai...., tenang.....

Rumput yang hijau dengan akarnya masih kuat tertanam dalam tanah.Seolah mengisyaratkan bahwa dirinya masih proses mengemban sebuah tugas. 

Sementara rumput-rumput yang sudah tercabut dan bahkan sudah kering, seolah mengisyaratkan bahwa dia sudah melaksanakan bagiannya, dan tinggal menunggu yang memang bukan bagiannya.

Begitupun dalam kehidupanku, ada begitu banyak orang yang hadir dengan bebagai karakter dan permasalahan. 

Mereka dengan dirinya dan permasalahannya. Saya dengan diri saya dan permasalahan saya.

Saya hanya akan melakukan yang terbaik setelah itu, Allah akan menyelesaikannya.


- I Do The Best, Let Allah Does The Rest -

:: Daun Jambu Penyadar Hati ::

By : Kak Linda (alumni The7Awareness Training EEES - Angk. 1)

Teman,...pagi ini setiba di kantor, aku langsung mengasingkan diri di belakang kantor. 

Duduk di sebuah kursi dan memandang ke hamparan sawah, rerumputan dan pepohonan yang tumbuh subur, segar, dan hijau. 

Alangkah indahnya ketika kita memandang semuanya dengan hati dan jiwa.

Kuedarkan pandanganku ke semuanya, dan entah mengapa tiba-tiba mataku terarah pada pohon jambu putih yang kini telah tumbuh besar dan tinggi tak jauh dari kursi tempatku duduk. 

Teringat kembali awalnya Jambu Putih ini ditanam oleh Ibu Wati. Itu dari buah Jambu Putih yang kami makan bersama teman-teman beberapa tahun yang lalu di Main Office.

Tak terasa biji yang dulu ditanam kini telah tumbuh menjadi pohon jambu yang sudah remaja usianya. Perlahan mataku memandangi pohon jambu itu dan juga pohon-pohon lain di sekitarnya. 

Namun entah mengapa hatiku selalu mengarahkan aku untuk melihat pohon jambu putih itu dengan seksama.
Mulai dari tinggi pohonnya, batang, tangkai dan terakhir daunnya. 

Ahh... tak terasa pohon ini sudah demikian remaja ya, gumamku sendiri, dan mungkin tidak lama lagi ia akan berbuah.

Namun ada satu hal yang menarik-narik penglihatanku yakni daun Jambu Putih itu.. Daun-daunnya sebagian ada yang sepertinya tidak sehat dan sakitt, karena ada bintik-bintik yang menyelimutinya meskipun warnanya tetap hijau. 

Dan sebahagian dedaunannya tidak rusak, teksturnya mulus, halus, hijau dan segarr, tanpa bintik-bintik atau kerusakan. 

Ya Allah,.. melihat pemandangan tersebut hati dan jiwa ini kemudian berkata, "seperti itulah juga kehidupan manusia. 

Sama-sama hidup, sama-sama tumbuh, namun setelah menjalani kehidupan ini dengan segala macam corak dan warnanya, 

ada di antara manusia yang mampu menjaga corak dan warna hatinya tetap indah dan jernih, namun ada juga yang tidak.

Ia membiarkan hatinya tidak terawat dan terbawa arus kehidupan ini dan kemudian membuat corak dan warna hatinya berubah (ada titik-titik/bintik-bintik warna lain yang telah menodainya). 

Seketika hati ini tersadar, Ya Allah.., Astagfirullahaladziim.. Ampunilah aku, ampuni kami Ya Allah. Sebagian dari kami selama ini telah terlupa untuk merawat dan menjaga corak hati kami di kehidupan ini. 

Corak hati yang nantinya akan menjadi cermin bagi kami, apakah kami layak atau tidak untuk bertemu dengan-Mu wahai Zat yang tiada akhir dan bandingannya.

Alhamdulillahi Robbil 'Alamin. Pagi yang indah yang telah mengetuk hati dengan sebuah pelajaran berharga telah Engkau hadirkan dan tampakkan dihadapanku Ya Allah.

Terimakasih... atas pelajaran pagi ini dari Pohon Jambu dan dedaunannya. Terimakasih telah mengingatkanku dan membawaku kembali untuk bersujud dan bersyukur kepada-Mu Ya Ilahi Rabbi.

@Tadabbur Hati di Halaman belakang kantor Main Office EEES - Linda.

@Special Thanks to : My inspired and Greatt Teacher Bpk. Nanang Qosim Yusuf, founder of The 7 Awareness. Yang telah mengajarkan tentang 7 Tangga Menjadi Manusia Di atas Rata-Rata !

Wednesday, January 27, 2016

Mengapa Kita Harus Selalu Berbicara ?"


By : Kak Linda (alumni The7Awareness, EEES - Angk.1)

Dalam hening.. dalam diamnya kita. Mulut tak berkata apa-apa.. namun hatilah yang berbicara. Duhai... betapa indahnya cericit burung di pepohonan. 

Pagi ini mentari begitu indah menampakkan cahayanya. Menyapa setiap makhluk di bumi. Menyapa burung-burung, pepohonan, bunga-bunga, rerumputan yang harum dan juga makhluk-makhluk lainnya di pagi hari yang permai ini.

Mengapa kita harus selalu berbicara ?".. bila dalam heningnya kita, kita bisa mendapatkan kedamaian hati? 

Melihat alam dengan hati, mendengar suara alam yang merdu, ah... manusia, mengapa kita harus selalu berbicara?".. 

Pohon tak perlu berbicara bahwa ia memberi warna kepada alam. Memberi manfaat kepada makhluk, namun semua makhluk tahu keberadaan pohon,.. tahu betapa besarr ia memberi manfaat bagi makhluk lain dan alam raya ini.

Dalam diam, biarkan alam yang menyapamu teman. Biarkan ia memberikan senandungnya yang akan membuatmu tersadar dari lupamu. 

Ah... mengapa kita harus selalu berbicara teman?"... Jika dalam diam kita dapat menikmati kedamaian?

Duhai.... hati, sungguh kata-katamu tak tertolak oleh hati manapun. Karena engkau adalah hati sang penutur kehidupan !.

@Linda - Pagi yang indah, masih di halaman samping kantor Main Office - EEES.
# 28 Januari 2016.

Saturday, January 16, 2016

Bagaimana Saya Bisa Bermanfaat Seperti Air ?

By : Nasruddin - (alumni The7Awareness Training EEES - Angk. 1)

Air... kau merupakan sumber kehidupan
Kau bersifat tak terbatas
Mulai bangun di pagi hari kau selalu dibutuhkan.

Kupercaya kau sangat berguna bagaikan permata dunia
Kau tak henti-hentinya dimanfaatkan manusia
Mulai mandi,.. masak, mencuci, hingga dimanfaatkan oleh petani
untuk tanaman-tanamannya.
tadabbur

Namun kau tetap teruus... mengalir.
Kau benar sumber kehidupan.
Kau tak lelah untuk dimanfaatkan.

Makna Puisi tersebut adalah bahwa saya ingin seperti air yang sangat berguna bagi kehidupan
mulai dari bangun di pagi hari.

Saya ingin menjadi orang yang dapat dibutuhkan oleh keluarga, teman, maupun perusahaan yang saya tempati bekerja. Agar saya menjadi orang yang berguna hingga esok hari tiba lagi...

Sampai aku tak menghembuskan nafas lagi.


Friday, January 15, 2016

>> Jadilah Humus Yang Bermanfaat Bagi Kehidupan !"

tadabbur
By : Kak Linda
Ya Allah, hari ini dalam keheningan,
Dalam diamku, Engkau menunjukkan kepadaku satu contoh yang amat menyentuhku

Sebatang Pohon yang telah ditebang dan mati, serta lapuk...

Pada saat pohon itu masih hidup, ia telah memberikan manfaat bagi makhluk-Mu yang lain.

Dan saat ini ia telah mati dan lapuk...
Namun meskipun batangnya, akarnya telah lapuk, ia masih memberikan manfaat bagi tanah,
bagi tumbuhan yang lain.

Dengan lapuknya dia, dia menjadi pupuk, menjadi humus yang bermanfaat yang dapat menumbuhkan dan menyuburkan tanam-tanaman yang tumbuh di sekelilingnya.

Semoga Ya Allah, akupun bisa seperti pohon itu. Dalam kesuksesanku aku bisa memberi lebih banyak manfaat bagi hamba-Mu yang lain. 

Bahkan hingga akhirnya nanti aku bertemu dengan-Mu.
Ya Allah, aku mencintai-Mu.
Terimakasih Ya Allah atas perenungan ini.

@The7Awareness Training, 7 Tangga Menjadi Manusia Di Atas Rata-Rata.
  • Special Thanks to : My Greattt and inspired teacher, Bpk. Nanang Qosim Yusuf, The Founder Of The 7 Awareness, Rumah Kesadaran Indonesia.