Monday, February 29, 2016

MATAHARI

By: Linda
Engkaulah bintang yang senantiasa menyinari bumi. 

Takkan ada kehidupan tanpa kehadiran sinar cahayamu. Yang memberikan energi bagi bumi dan seluruh makhluk yang hidup dari tahun ke tahun, dari masa ke masa.

Engkau laksana cahaya maha panas yang mampu membakar, yang mampu mematikan dan mengeringkan bumi ini. 

Bola panas yang teramat besar yang berada dalam gugusan tata surya yang maha luas di alam semesta ini.

Matahari,.. engkau beredar mengikuti orbit, mengikuti kitaran waktu. Tak pernah melintas dalam lintasan yang bukan jalanmu.


Demikian setia, demikian taatnya dirimu. Sungguh, ketaatan yang maha hebat dan kuat. Karena engkau tahu bahwa sesungguhnya ketika engkau mengitari jalanmu maka engkau akan selamat, namun ketika engkau sedikit saja keluar dari orbitmu itu maka engkau akan hancur, akan lebur menjadi debu..!

Tak ada kekuatan bagimu untuk kembali membentuk dirimu dan mengumpulkan kembali debu-debu dirimu. Tidak ada kemampuan sama sekali.

Matahari,.. apa yang membentukmu menjadi begitu taatnya?? Demikian juga tata surya dan jutaan bahkan milyaran gugusan bintang lainnya yang tak terhitung jumlahnya.

Begitu luar biasa, begitu hebat dan dahsyatnya alam jagad raya ini. Adakah engkau pernah bertanya duhai Matahari pada dirimu tentang keberadaanmu dan ketaatanmu untuk siapa dan dari mana? Apakah atas kemauan dan kehendakmu sendiri ??

Ternyata, Matahari,... engkaupun hanya mampu taat dan patuh tanpa mampu mengatakan kepada siapa engkau taat.

Karena engkau tahu sungguh dirimu bukanlah apa-apa dibandingkan dengan penciptamu. Di alam ini engkau boleh jadi yang terbesar dan memiliki energi yang luar biasa tak terbilang.

Namun, di hadapan-Nya, semua bintang, matahari, bulan dan gugusan galaksi andromeda seluas dan sesakti apapun di alam jagad raya ini sesungguhnya hanyalah debu.. di hadapan-Nya.


Karena DIA engkau patuh, karena DIA engkau taat dan tak berani bergeming. Perintah adalah amanat, perintah adalah sumber kekuatan bagimu untuk mengitari dan beredar di jalanmu pada orbitmu.

Tanpa perintah, tanpa amanat, sesungguhnya dirimu tanpa daya dan upaya.

Matahari,.. engkaulah bintang di alam raya ini, dengan cahayamu, engkau menghidupkan bumi dan makhluk,. dan menerangi alam ini. Namun pun demikian, engkau selalu ingat dan taat menjalankan tugasmu meski waktu telah menghitung umurmu berjuta-juta bahkan bermilyar-milyar tahun lamanya.

Setia, taat dan patuh, seperti itulah dirimu yang besar namun sesungguhnya adalah teramat kecil di hadapan-Nya.

Ku tak mampu seperti dirimu duhai Matahari. Engkau begitu taatnya, sedangkan diriku tidak demikian. Kadang ketaatan datang melingkupi diriku, namun di waktu lain aku ingkar, aku jauh, aku membangkang dan tak peduli.

Itulah diriku yang tak seperti dirimu duhai Matahari. Namun seperti itulah DIA menciptakan aku dengan begitu sempurna dan memberikan kepadaku kebebasan dan pilihan. Tidak seperti dirimu. 
Kebebasan yang harus aku terima dan jalani, karena hidupku adalah perwujudan dari adanya keinginan dan kekuatan hidup dari-Nya.

Kebebasan hidup untuk memilih antara yang hak dan yang bathil dalam takaran yang sudah ditentukan oleh-Nya.

Aku insan yang hidup dengan pilihan, dan engkau Matahari, engkau tak punya pilihan. Hanya ketika tiba saat engkau harus berhenti, maka saat itulah dirimu mendapatkan pilihanmu yang kedua.


Amanah hidup yang berbeda namun bersumber dari satu, dari yang tak ada bandingannya dan tak ada duanya.

DIA sumber segala penciptaan, dari-Nya tercipta alam raya ini dan dari-Nya tercipta segala sesuatu yang mengisi dan hidup di dalamnya.


DIA sahaja yang tahu, DIA sahaja yang mengaturnya. Apa yang DIA inginkan terjadi maka terjadilah.

Fa inna maal usri yusra, Inna maal usri yusra
Faidzaa faraghta fanshab 
Waila rabbika farghab.

Sungguh Engkau Maha Kuasa Ya Allah. Kami adalah hamba ciptaan-Mu yang hanya tunduk dan patuh pada kehendak-Mu. Subhanallah...

@Linda - tadabbur hatiku pagi ini dalam renunganku tentang Matahari.

Wednesday, February 24, 2016

TADABBUR ::

By: Linda
Hati... di sanalah tempatmu merenung. Renungkanlah... apa yang ingin engkau tanyakan.
Renungkanlah.. dan hatimu yang akan menjawabnya.

Tadabbur... membawamu menyadari betapa agung dan maha luasnya kekuasaan Allah SWT.

Mungkin selama ini engkau tak pernah menyadari betapa kecilnya dan tak berartinya dirimu dan alam jagad raya ini bagi-Nya. Tak ada secuil !



Perenungan, tafakkur, tadabbur akan memberimu azimat tentang berbagai hal tentang dirimu dan kehidupan ini.

Namun... perenungan yang kuat adalah perenungan yang menghadirkan nurani sejati yang akan menjawab pertanyaan demi pertanyaan yang ada dalam benakmu.

Alam fikiran adalah alam yang terbatas, dan takkan mampu menjangkau dalamnya niat dalam hatimu.

Bertadabburlah, bertafakkurlah,... agar engkau selalu ingat. Karena ingat lebih utama dari perbuatan yang engkau lakukan tanpa engkau mengingat.

Jangan lah hatimu terpukau dengan perbuatan-perbuatan lahiriah saja karena itu hanya sebatas hiasan. Hiasan yang mudah menghanyutkan dan membuatmu terpedaya.

Bertadabburlah... dan engkau akan menemukan titik-titik cahaya dalam bathinmu. Karena ketika segala sesuatunya diam, hening..., sunyi, maka saat itulah hatimu akan tentram, akan damai.

Akan mampu hadir dan memberikan jawaban dari kegalauan dan keresahan dirimu.

Diamlah dan biarkan DIA yang berbicara, biarkan DIA yang membimbing, biarkan DIA yang menjawabmu.

Tenanglah,.. dan istiqomahlah selalu. Karena istiqomah adalah bagian dari makna perjalanan tadabbur yang engkau lakukan..

Tak semua insan mampu, tak semua insan tahu, akan makna dan khasiat dari perjalanan tadabbur yang engkau rasakan.

Hidup perlu perenungan, hidup perlu pemahaman agar apa yang engkau dapati, yang engkau lihat, yang engkau rasakan dapat engkau maknai dengan hatimu.

Bertafakkurlah teman, jangan biarkan hari-harimu terlewat tanpa sebuah perenungan. Perenungan akan adanya kekuasaan yang maha luas dalam hatimu.

Semoga engkau menemukannya. Karena Dia tak mudah ditemukan oleh hati-hati yang lupa dan ingkar.

Temukanlah dan rasakanlah, dan engkau akan takjub dan takkan mampu berkata-kata.

Dalam perenungan, dalam tafakkurmu biarkan DIA yang membimbingmu. Jangan libatkan fikiranmu karena engkau tak akan mudah menemukannya.

Carilah ia dengan hatimu, carilah ia dengan kesejatian dirimu di dalam bathin ilahiyahmu.

Bertadabburlah, agar hidupmu lapang dan terarah, karena dalam tadabbur ada DIA yang akan membimbingmu.

Segala sesuatu berasal dari-Nya dan akan kembali jua menghadap kepada-Nya.

Ihdinashirratal Mustaqim
Shiratalladzina an-amta alaihim
Ghairil maghduubi alaihim
Waladhaallin. Aamiiin..



@Linda - tadabbur hatiku pagi ini menyingkap makna dari 'tadabbur'.

Tuesday, February 23, 2016

SEMANGAT ***


By: Linda
Hidup harus punya semangat teman, tanpa semangat bagaimana mungkin kita terpacu dalam bekerja, dalam beraktifitas?". 

Semangat telah ada dan kita miliki sejak pertamakali kita terlahir ke dunia ini. Semangat untuk menyongsong kehidupan kita, kehidupan baru di dunia ini.

Ketika kita berusaha dan berjuang untuk lahir, kita berupaya sekuat tenaga untuk melalui proses kelahiran tersebut. Di situ ada semangat, ada tekad yang kuat dalam diri kita teman.

Semangat pantang menyerah untuk sebuah cita-cita dan impian.

Begitupula ketika kita telah ada dan hidup di dunia ini, kita perlu semangat teman. semangat untuk hidup lebih baik, lebih berguna dan lebih mulia.

Mulia di kehidupan kita di alam dunia ini dan mulia dalam kehidupan kita di akhirat kelak. 

Tak banyak orang yang menyadari bahwa dalam dirinya sejak ia terlahir, sesungguhnya ia telah memiliki satu semangat yang besar yang luar biasa hebat yang dapat menggetarkan dan meruntuhkan kisi-kisi hati manusia di sekelilingnya.

Dan saat semangat itu mampu mendobrak dan menggetarkan hati manusia lain, maka sesungguhnya saat itulah tanpa ia sadari ia telah mampu menggerakkan dan menyemangati dirinya sendiri dan juga diri orang lain.

Semangat, adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan kita. Satu semangat yang kuat dapat merubah kehidupan banyak orang. 

Namun dari sekian banyak manusia, hanya mereka-mereka saja yang mampu menggali dan terus menggelorakan semangat-semangat yang ada dalam dirinya yang mampu menjawab setiap tantangan dalam kehidupannya.

Ia menggunakan semangat tersebut untuk bangkit dan berjuang bagi kemaslahatan hidupnya di dunia ini. 

Kemaslahatan hidup yang akan membawa dirinya untuk memberikan banyak manfaat bagi manusia-manusia lain yang hidup dan memiliki harapan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

Tak ada kata menyerah baginya karena ia tahu bahwa hidup ini amat singkat untuk disia-siakan. Hidup amat indah untuk sekedar mampir saja tanpa berbuat sesuatu yang berarti. 

Terpatri selalu dalam hati dan jiwanya bahwa semangat yang ia miliki adalah bekal yang ia dapatkan dari Sang Maha Pencipta untuk memampukan dirinya untuk berbuat lebih dan lebih baik lagi hingga apa yang dicita-citakan dalam kehidupannya dapat ia raih dan wujudkan.

Ketika semangat kebaikan hadir, maka tunggulah kebaikan itu akan menjelma dalam kehidupan banyak orang. Namun, ketika semangat itu tidak dihiraukan, terpendam begitu saja maka tak akan ada yang berubah.

Karena semangatlah yang memberikan kita naluri yang kuat untuk berusaha, untuk bekerja dan berpikir tetang cara dan upaya apa yang harus dilihat dan dilakukan.

Semangat, adalah sebuah motivasi yang Allah tumbuhkan dalam diri kita sejak kita terlahir ke dunia ini. Adakah semangat itu akan tumbuh dan membawa kita memahami arti perjalanan kehidupan ini nantinya ?"

Semua akan terjawab ketika kita telah sampai pada tujuan akhir dari kehidupan kita masing-masing. Ingatlah semangatmu teman, jangan sia-siakan dia.

Jadikan dia sebagai jalan untuk menggapai impian-impianmu yang telah terpartri dalam jiwamu sejak engkau terlahir ke dunia ini. 

Semangat untuk hidup, semangat untuk mencapai puncak kedigdayaan hidup yang sesungguhnya ! :-)

Tetap Semangattt,,, teman. Berbuatlah yang terbaik dan jadilah yang terbaik !!!.

@Linda - tadabbur hatiku pagi ini memahami makna *semangat* yang ada dalam diriku.


Monday, February 22, 2016

CINTA

By: Linda
Satu kata yang singkat namun memiliki makna yang dalam yang dapat merebut hati siapapun insan.
Cinta, adalah sebuah rasa yang diciptakan oleh sang pemilik Cinta yang Agung yang dicurahkan ke dalam hati hamba-hambaNya.

Ketika Cinta terpaut, maka yang ada adalah kebahagiaan, yang ada adalah keinginan untuk selalu bersama dan melihat apa yang dicintainya.

Ibarat matahari yang selalu setia menerangi bumi ini tanpa lelah dan keluh.

Cinta,.. ketika ia tertambat kepada dunia, maka duniapun menjadi sempit dan kecil. Tak ada jarak yang tak mampu ia jangkau.

Namun ketika Cinta hilang dan memudar, maka sesungguhnya kepunahanlah yang ada.

Cinta tak dapat dibatasi oleh ruang dan waktu, ia begitu kuat, begitu dalam maknanya sehingga Allah Sang Maha Pencipta pun menguraikannya dalam bait-bait, dalam syair-syair penciptaan alam raya ini.

Semuanya Dia ciptakan berpasang-pasangan, ada yang tumbuh, ada yang mati, ada yang kecil ada yang besar, ada yang sempurna dan ada yang tidak sempurna.

Demikianlah penciptaan itu Dia ciptakan berpasang-pasangan.

Alam ini sejatinya adalah bentuk manifestasi kesempurnaan Cinta-Nya, tak ada satupun yang mampu menandinginya. 

Manusia lahir ke dunia atas rahmat dan cinta-Nya. Dan karena cinta-Nya pulalah Dia menciptakan manusia untuk hidup dan menjadi penghuni alam semesta ini.

Cinta yang dilandasi oleh keikhlasan maka yang hadir adalah keindahan. Namun ketika Cinta dilandasi dengan keserakahan maka yang terjadi adalah kerusakan.

Ketika hatimu Cinta kepada isi dunia maka sesungguhnya dirimu sedang berjalan di atas permadani yang indah namun fana...

Namun ketika hatimu dipenuhi oleh rasa Cinta kepada-Nya maka yang engkau dapatkan adalah kehormatan dan kemuliaan dunia dan seisinya.

Bilamana engkau memiliki cinta-Nya maka dunia akan mengitarimu, namun bila dunia yang memenuhi hatimu maka engkau akan sengsara..

Cinta, bila engkau gunakan ia untuk memenuhi hatimu, maka hatimu akan luas, hatimu akan lapang. Dan hatimu akan berkata.."Cinta seperti apakah yang mampu memenuhiku ?? :-)

Apakah engkau telah tahu jawabannya teman ? 

Cinta yang murni, cinta yang agung adalah Cinta yang kita ukir dalam relung-relung hati kecil kita hanya untuk satu tujuan, yaitu Cinta yang tak berujung, Cinta yang menautkan hati kita hanya kepada DIA Sang pemilik Cinta yang sesungguhnya.

Berjalanlah dengan hatimu yang penuh Cinta kepada-Nya, maka engkau akan berjalan di atas permadani Cinta-Nya yang akan membawamu kepada awal mula cinta itu berawal dalam dirimu.

Subhanallah.., semoga uraian Cinta ini menjadi sebuah Azimat bagimu teman. Azimat bagi kehidupanmu di dunia ini.

@Linda - tadabbur hatiku pagi ini dalam renunganku akan Cinta.~



Wednesday, February 17, 2016

:: Bagaimana Saya Bisa Bermanfaat Seperti Angin Dan Mampu Menggunakan Waktu 24 Jam Sehari ~



By : Saharuddin (alumni Training The7Awareness EEES - Angk. 1)


Dalam hening... ku menatap langit yang begitu cerah..
Pemandangan alam sekitar yang begitu indah nan hijau, ditumbuhi rerumputan dan pepohonan yang melambai-lambai.Burung-burung yang berkicau, seakan menikmati kehadirannya.

Angin..., engkau memang ada, tapi kau tak bisa diraba, bahkan tidak bisa dilihat. Tapi keberadaanmu bisa dirasakan oleh semua makhluk di muka bumi ini.

Angin..., kehadiranmu sungguh dibutuhkan, di saat aku kepanasan beraktifitas, bahkan saat kutertidur pun kau tak hentinya hadir menemani setiap hembusan nafasku.

Angin.., tanpamu semuanya akan terasa hampa, terasa hambar, bahkan yang hidup akan mati, dan yang matipun akan terdiam. 

Tapi, karena kehadiranmu, semua yang hidup merasa bersemangat, bergembira, bahkan benda matipun yang tak bersayap bisa beterbangan seakan menyapa satu sama lain.
Angin..., Kau permata dunia yang bagiku berharga yang tak ternilai. Kau membawa ketenangan, kedamaian, kesejukan yang patut disyukuri seisi alam.

Angin..., Dari lubuk hatiku yang paling dalam, kumeminta kepada Sang Pencipta Langit dan Bumi agar aku bisa bermanfaat sepertimu yang selalu bisa dikenang dan bermanfaat buat keluargaku, orang lain, tempat saya bekerja bahkan untuk alam semesta ini.

Thursday, February 11, 2016

Hujan...

 By : Ambo Tuwo (alumni The7Awareness Training EEES - Angk. 1)


Di suatu hari, di mana pada hari itu udara sangat panas disebabkan musim kemarau yang berkepanjangan. 

Saya bersama teman-teman duduk di bawah pohon, di mana tempat itu dikelilingi banyak pepohonan dan rerumputan. Ada yang tinggi dan ada pula yang rendah, kadang saya dan teman-teman memandang jauh dan kadang pula memandang di sekitar kami. 

Tetapi apa yang saya lihat dan rasakan hanya membuat hati saya dan teman-teman saya sangat sedih dan terharu. Melihat pepohonan dan rerumputan akan kekeringan dan berguguran dengan penuh kesabaran dan ketabahan serta keyakinan akan menunggu datangnya hujan. Untuk tumbuh subur, dan akan hidup lebih lama lagi. 

Oh Tuhan, betapa adilmu ya Allah, memberikan cobaan-cobaan ini bukanlah kepada kami dan teman-teman kami, tetapi semua makhluk hidup yang ada di atas bumi ini akan merasakannya dengan penuh kesabaran dan ketabahan, seolah-olah akan berusaha mencari kehidupan baru dan bangkit kembali dan tumbuh subur.

Kini, hari demi hari, sampai minggu ke bulan telah dilaluinya dengan penuh ketabahan dan kesabaran serta do'aku yang selalu menyertai. 

Ya Allah,.. aku bahagia dan bersyukur kepadamu Ya Allah yang telah meberikan rezeky-Mu dengan menurunkan hujan-Mu walaupun hanya sebentar saja, 

tapi itu sudah cukup untuk menghapus panas dan kekeringan serta menghidupkan dan membangkitkan kehidupan baru atas ribuan makhluk hidup di atas bumi ini. 

Semoga kutipan ini menjadi pedoman kepada kami dan teman-teman untuk menjadi Manusia Di Atas Rata-Rata.

:: Hidup Silih Berganti ~

 By : Nuraini (alumni Training The7Awareness EEES - Angk. 1)


Berawal dari kegiatan memungut sampah, timbul dari pikiranku, mengapa ada sampah-dan sampah ?"

Mengapa daun berguguran dan akhirnya menjadi sampah ? sambil terus melakukan kegiatan memungut sampah di bawah pohon.

Yah otomatis sampah di waktu itu adalah daun-daunan mulai dari yang menguning sampai kering bahkan ada yang bercampur dengan tanah.

Sesaat saya menengok ke atas memperhatikan daun yang mulai menguning yang akhirnya akan berjatuhan menjadi satu dengan tanah, yang mungkin seterusnya menjadi humus penyubur untuk tanaman berikutnya.

Sambil terus memperhatikan daun-daunan yang mulai menguning, mataku tertuju pada ujung batang daun tersebut, dan lebih seksama memperhatikan kuncup yang masih hijau dan tersusun rapih akan keluar menggantikan daun-daun yang mulai menguning dan berguguran tadi.

Ternyata daun-daun yang mulai menguning dan berguguran satu per satu itu akan memberikan kesempatan pada kuncup hijau untuk menggantikan posisi daun yang berguguran tadi.

Begitu juga kehidupan kita akan saling memberikan kesempatan kepada penerus untuk lebih berkreasi dan melanjutkan roda kehidupan.

Terlebih lagi bahwa dalam kehidupan kita tetap saling membutuhkan, seperti halnya daun-daun yang berguguran tetap dibutuhkan oleh tanah dan akan menjadi humus yang berfungsi menyuburkan tanah.

Saling keterkaitan dan saling membutuhkan dalam roda kehidupan tidak akan pernah hilang/putus. Olehnya itu jangan pernah ada yang memutuskan tali silaturahmi diantara kita.

Bagaimana Saya Bisa Dibutuhkan Dalam Pekerjaan..?

 
By : Nasrullah (alumni The7Awareness Training EEES - Angk. 1)

Di sini saya melihat ranting pohon yang sudah kering, bahkan sudah mati pohonnya samasekali. Namun tiba-tiba seekor burung hinggap di ranting tersebut. 

Di sini saya mulai berpikir, pohon yang sudah matipun masih bisa bermanfaat bagi burung tersebut.. di sini saya belajar,, selemah-lemah apapun kita pasti suatu saat akan bermanfaat juga.

Saya dapat menyimpulkan bahwa segala sesuatu pasti mempunyai saling ketergantungan dan saling melengkapi satu sama lain.

Wednesday, February 10, 2016

{ Hati }

By : Kak Linda


Hati.., duhai insan manusia sadarkah engkau akan seonggok daging yang ada dalam ragamu..?? Seonggok daging yang dulunya adalah awal dari kehidupanmu. Apakah engkau paham...?? Seonggok daging yang di dalamnya tempat hadirnya DIA Sang Pemilik {Rahasia}. 

Setiap engkau memilikinya, namun apakah engkau sadar atau tidak akan keberadaannya yang senantiasa membimbingmu dan menyuarakan suara {hati} yang tak pernah rela engkau tinggalkan, dan tak rela untuk engkau samarkan. 

Dia lah nuranimu ! Nurani yang sejati yang takkan pernah mau membiarkan dirimu terperosok dalam lembah kesengsaraan. Kesengsaraan yang engkau buat dengan lisanmu. Kesengsaraan yang engkau buat dengan akal fikiranmu.

Jika engkau mau berpikir,..fikirkanlah, siapakah sesungguhnya yang setiap hari menuntunmu?? Apakah itu akalmu? Apakah itu ilmu mu?? TIDAK kawan, dia lah penuntun suara sejatimu yang tak pernah jauuh darimu dan meninggalkanmu walau sedetikk pun !"

Saudaraku.., maka fikirkanlah. Jangan engkau gunakan ingatanmu hanya untuk sesuatu yang akan membawamu kepada dongeng-dongeng yang tak berujung. 

Carilah Dia di dalam dirimu, jika engkau benar-benar ingin menyadari adanya DIA {rahasia} dalam dirimu. Jagalah Dia dan Dia pun akan menjaga dan menuntunmu dalam kegelapan.

DIA yang tak pernah sirna... DIA yang tak pernah tidur, DIA Sang Pemilik Kehidupan. Dia ada dalam setiap makhluk, bergerak atau tidak bergerak, mati ataupun hidup, sirna ataupun tidak sirna. 

DIA lah {sirru} *Cahaya di atas Cahaya*. Dia mengungkapkan diri-Nya kepada orang-orang yang mencari-Nya. Orang-orang yang merindukannya dalam setiap hembusan nafas... dalam setiap helaan kehidupannya. 

DIA ada di hati orang-orang yang senantiasa INGAT. Ingat akan sebuah makna tentang seonggok Daging yang ada dalam dirinya.

Duhai insan,.. jangan engkau khilaf dan lupa... karena lupa akan membuatmu sirna !. Lupa akan membawamu ke alam yang takkan pernah memberimu jalan, jalan untuk menerima Cahaya.

Cahaya yang hanya akan hadir dalam seonggok daging yang terpelihara dari prasangka, dari lebatnya ilalang kehidupan.

Jagalah ia, maka tubuhmua akan baik. Hidupmu akan bahagia. Jangan biarkan ia bernoda dan penuh hasut. Bersihkan ia dengan lisanmu yang senantiasa ingat dan bersyukur. Kemana dan di manapun engkau berada.

{sirru} Jangan pernah engkau mengucapkannya, karena dia tak dapat dilafalkan ataupun diwujudkan. DIA sang pemilik kehidupan, Dia Sang Pemilik {rahasia}.

Tak perlu engkau mencari-Nya dalam diri orang-orang yang tak kenal dengan dirinya sendiri. Tapi carilah Dia dalam kesejatian dirimu. 

Kesejatian hidup yang abadi, Kekal.., fana.., tak berwujud dan tidak diwujudkan. DIA yang tak pernah jauh meninggalkanmu.

Pahamilah dirimu, seonggok Daging, janganlah pernah engkau abaikan. Rawatlah ia dengan kesungguhan, dengan keimanan, dengan keikhlasan. 

Pasti, Dia akan selalu memberimu Cahaya dalam setiap lisan dan akalmu.

CAHAYA DI ATAS CAHAYA
Adakah yang lebih Agung dari-Nya??

Innaa Anzalnaahu Fii Lailatil Qadr
Wa maa draaka Maa lailatul Qadr
Lailatul Qadri Khairum Min Alfi Shahr.
Tanazzalul Malaaikatu Warruuhu 
Fiiha Biidzni Rabbihim Min Kulli Amr 
Salaamun Hiya Hattaa Matla'il Fajr."

@Linda - tadabbur hatiku yang telah menuntunku untuk sadar akan seonggok Daging dalam ragaku."

Belajar Dari Induk Burung ~


By : Fahrunnisa Izmi Hidayat (alumni Training The7Awareness EEES - Angk. 1)

Apakah saya bisa tetap bersemangat mencari rezeky tanpa ada rasa putus asa ?

Apakah saya bisa berguna dan membahagiakan orang tua saya?

Di suatu pagi yang cerah saat aku membuka mata, sayup-sayup terdengar kicauan burung yang sangat merdu.., 

kulangkahkan kaki dengan sedikit berat hati meninggalkan tempat tidur. Dan alangkah terkejutnya diriku saat kubuka pintu rumah, sisa-sisa hujan nampak membasahi rating-ranting pepohonan.

Mataku tertuju pada sekelompok burung yang dari tadi bersiul tiada henti, terus-menerus kuperhatikan makhluk kecil itu. 

Ternyata dia sedang menunggu induknya membawakan makanan. Tak berapa lama kemudian sang induk terbang mendekat ke anaknya sambil mengulurkan makanan dari paruhnya untuk disuapkan ke anaknya. 

Hampir berapa kali sangk induk bolak-balik dari pohon yang satu ke pohon yang lain mencari makanan untuk anaknya. 

Bahkan kumelihat sang induk harus berebutan makanan dengan induk burung lain, tapi tanpa lelah sang induk tetap berusaha mencarikan makanan untuk anak-anaknya.

Kita sebagai manusia harusnya bisa mencontoh perjuangan sang induk burung, walaupun keras perjuangan hidup kita, 

kita tidak boleh berputus asa karena rezeky tiap manusia sudah ditentukan oleh Yang Maha Kuasa, tinggal kita berusaha untuk mencarinya tanpa putus asa.




Hikmah Keberanian Nyamuk ::

By : Bahri Congki (alumni Training The7Awareness EEES - Angk.11)

Saya tidak tahu apa yang saya mau tulis. Saya cuma terdiam melihat teman saya, masih berkeliaran. 

Mungkin selang 5 menit setelah itu, tiba-tiba mata saya tertuju di got. Dan di got itu ada nyamuk, di sana saya teringat semalam di rumah. 

Dimana banyak sekali nyamuk. Dan saya membiarkan nyamuk menggigit saya, dan setelah itu saya memukulnya dan akhirnya nyamuk itu mati. 

Tapi kebanyakan pukulan saya meleset, akhirnya nyamuk itu lolos.Terus teang saya seorang penakut dalam berbisnis, maklum takut gagal. 

Saya mempelajari nyamuk ini, bagaimana dia selalu berusaha mendapatkan makanan (darah manusia) walupun resikonya sangat besar, dan saya pun harus seperti nyamuk, 

saya mempelajari lagi kalau nyamuk itu terlalu kekenyangan, dia tidak bisa terbang, sehingga saya mudah memukulnya.


Dapat diambil pelajaran bahwa dalam berbisnis, kita tidak boleh tamak, atau sekali saja langsung mau untung banyak. 

Ini hikmah yang bisa saya dapat dan sampaikan, yang keluar dari lubuk hati saya. Aamiiin..

Tuesday, February 9, 2016

Menjaga Hati dan Pikiran


By : Sahibuddin (alumni The7Awareness Training EEES - Angk. 1)

Pada saat saya keluar dari ruangan ini, mata hati saya langsung tertuju pada satu bangunan yang berada di sebelah jalan, yaitu Flamboyan. 

Bangunan itu kelihatannya sangat tua dibandingkan dengan bangunan lain di sini yang kelihatannya masih baru dan masih cantik, padahal bersamaan dibangun.

Kenapa bisa berbeda ? ternyata bangunan di sini baru-baru di rehab. Catnya diganti, gentengnya di cat, sedangkan bangunan Flamboyan belum.

Di sini saya belajar bahwa kita harus selalu menjaga hati dan pikiran kita agar selalu positif, agar selalu cantik sama seperti bangunan yang baur di cat. 

Salah satunya dengan mengikuti The7Awareness ini. Sama seperti gedung yang kusam harus di cat ulang, bagaimanapun baiknya hati dan pikiran jika tidak selalu dijaga maka akan kotor atau negatif atau kusam seperti gedung tua.


**** Menyingkap Tabir Kehidupan ****


By : Kak Linda


Hidup tidak selamanya indah..., teman. Pun tak selamanya sulit. Semuanya bergantung pada kekuatan iman dalam hatimu. 

Jika engkau sanggup menjaganya, maka satu petunjuk telah engkau peroleh untuk menjalani kehidupan di dunia ini. Sama seperti ketika dirimu lahir ke dunia ini, engkau menangis seakan mengisyaratkan bahwa kehadiranmu akan memberi gaung kehidupan yang baru. 

Gaung kehidupan yang akan menggema ke seluruh penjuru kehidupan di dunia ini. Saat di mana engkau menggaungkannya kepada langit dan bumi satu tanda bahwa engkau ada, bahwa engkau nyata. Dari kehidupan fana... 

Dari kehidupan yang tak seorangpun tahu dan mengenalimu. Apakah engkau meragukan tempat kelahiranmu teman?? Tempat dimana engkau bersaksi di hadapan-Nya untuk menggenggam erat amanah yang engkau terima dari-Nya ?"




Kemudian engkaupun hidup teman, hidup di alam yang nyata. Hidup di alam yang penuh dengan rona kehidupan yang berbeda dari tempat lahirmu. 

Tempat di mana engkau memulai langkahmu, tempat yang menempa dirimu untuk mempertaruhkan apa yang telah engkau terima. 

Mungkin saat engkau berjalan, engkau bingung dan tak mengerti. Namun panduan hidup yang telah membawamu hadir akan membawamu melangkah mengarungi kehidupan ini hingga batas waktu kelak engkau akan kembali untuk hadir ke tempat mula engkau berada.


Apakah engkau akan mengingatnya?? 
Mungkin tidak lagi, bahkan mungkin engkau telah melupakannya. Melupakan tempat yang dahulu telah engkau persaksikan bahwa engkau akan kembali dan membawa serta amanah yang telah engkau terima untuk engkau hadirkan di hadapan-Nya beserta dengan dirimu yang seutuhnya.

Semua telah engkau jalani, alam di mana engkau tiada, menjadi ada dan nyata., dan kembali ke alam yang fana...


Tirai kehidupan, bak rona yang takkan pernah pupus walau engkau berlari dan tak menghiraukannya. Dia adalah tirai yang membatasi antara kehidupanmu yg sebelumnya ke kehidupanmu yang nyata. 

Dari ada menjadi tiada... dari segumpal noktah menjadi bentuk yang nyata.., dan kembali engkaupun akan menjadi segumpal noktah !.

Tirai kehidupan, saksi bisu yang membatasi relung waktu kehidupan. Dari ada menjadi tiada, dari tiada menjadi ada. Apakah engkau layak untuk tidak percaya dan mempertanyakannya??, 

Sungguh, engkau takkan mampu untuk menguraikannya. Karena batas waktu dan tirai kehidupan itu nyata dan pasti. Hanya bila engkau merenung ke dalam renung hatimu yang hakiki, maka engkau akan menjawabnya bahwa semua itu sungguh ada , nyata dan pasti !.

Adakah engkau akan menyelaminya ??
Hanya dengan hatimu yang murni engkau akan tahu dan mendapat jawaban dari rangkaian pertanyaan-pertanyaanmu. 

Bertanyalah dan DIA akan menjawabmu. Apakah engkau telah mengerti..?? Jawablah juga dengan hatimu. Bismillahirrahmanirahiim... Jawablah dan DIA yang Maha Rahiim yang akan menuntunmu.

Sekat,..tirai,..rona.. kehidupan semua itu ada, dan nyata. Hanya kepada-Nya awal engkau bersaksi dan hanya kepada-Nya jualah engkau akan mempersaksikan. 
"Laa Hawla Walaa Quwwata Illahbillahil Aliyyil Adhiim!"

@Linda - tadabbur hatiku yang tak kupahami mengapa ia tertuang dalam pena renungan pagi ini.