Thursday, January 28, 2016

:: Daun Jambu Penyadar Hati ::

By : Kak Linda (alumni The7Awareness Training EEES - Angk. 1)

Teman,...pagi ini setiba di kantor, aku langsung mengasingkan diri di belakang kantor. 

Duduk di sebuah kursi dan memandang ke hamparan sawah, rerumputan dan pepohonan yang tumbuh subur, segar, dan hijau. 

Alangkah indahnya ketika kita memandang semuanya dengan hati dan jiwa.

Kuedarkan pandanganku ke semuanya, dan entah mengapa tiba-tiba mataku terarah pada pohon jambu putih yang kini telah tumbuh besar dan tinggi tak jauh dari kursi tempatku duduk. 

Teringat kembali awalnya Jambu Putih ini ditanam oleh Ibu Wati. Itu dari buah Jambu Putih yang kami makan bersama teman-teman beberapa tahun yang lalu di Main Office.

Tak terasa biji yang dulu ditanam kini telah tumbuh menjadi pohon jambu yang sudah remaja usianya. Perlahan mataku memandangi pohon jambu itu dan juga pohon-pohon lain di sekitarnya. 

Namun entah mengapa hatiku selalu mengarahkan aku untuk melihat pohon jambu putih itu dengan seksama.
Mulai dari tinggi pohonnya, batang, tangkai dan terakhir daunnya. 

Ahh... tak terasa pohon ini sudah demikian remaja ya, gumamku sendiri, dan mungkin tidak lama lagi ia akan berbuah.

Namun ada satu hal yang menarik-narik penglihatanku yakni daun Jambu Putih itu.. Daun-daunnya sebagian ada yang sepertinya tidak sehat dan sakitt, karena ada bintik-bintik yang menyelimutinya meskipun warnanya tetap hijau. 

Dan sebahagian dedaunannya tidak rusak, teksturnya mulus, halus, hijau dan segarr, tanpa bintik-bintik atau kerusakan. 

Ya Allah,.. melihat pemandangan tersebut hati dan jiwa ini kemudian berkata, "seperti itulah juga kehidupan manusia. 

Sama-sama hidup, sama-sama tumbuh, namun setelah menjalani kehidupan ini dengan segala macam corak dan warnanya, 

ada di antara manusia yang mampu menjaga corak dan warna hatinya tetap indah dan jernih, namun ada juga yang tidak.

Ia membiarkan hatinya tidak terawat dan terbawa arus kehidupan ini dan kemudian membuat corak dan warna hatinya berubah (ada titik-titik/bintik-bintik warna lain yang telah menodainya). 

Seketika hati ini tersadar, Ya Allah.., Astagfirullahaladziim.. Ampunilah aku, ampuni kami Ya Allah. Sebagian dari kami selama ini telah terlupa untuk merawat dan menjaga corak hati kami di kehidupan ini. 

Corak hati yang nantinya akan menjadi cermin bagi kami, apakah kami layak atau tidak untuk bertemu dengan-Mu wahai Zat yang tiada akhir dan bandingannya.

Alhamdulillahi Robbil 'Alamin. Pagi yang indah yang telah mengetuk hati dengan sebuah pelajaran berharga telah Engkau hadirkan dan tampakkan dihadapanku Ya Allah.

Terimakasih... atas pelajaran pagi ini dari Pohon Jambu dan dedaunannya. Terimakasih telah mengingatkanku dan membawaku kembali untuk bersujud dan bersyukur kepada-Mu Ya Ilahi Rabbi.

@Tadabbur Hati di Halaman belakang kantor Main Office EEES - Linda.

@Special Thanks to : My inspired and Greatt Teacher Bpk. Nanang Qosim Yusuf, founder of The 7 Awareness. Yang telah mengajarkan tentang 7 Tangga Menjadi Manusia Di atas Rata-Rata !

No comments:

Post a Comment